Tarik benang wajah semakin populer dalam industri kecantikan. meskipun demikian pentingnya kita mengetahui risiko tarik benang sebelum menjalanin prosedur tersebut. Metode ini menjanjikan hasil yang mengangkat dan mengencangkan wajah tanpa memerlukan pembedahan invasif.
Yuk, kenalan dengan tiga risiko tarik benang wajah yang wajib diketahui sebelum mempertimbangkan prosedur ini:
Contents
1. Reaksi Tubuh dan Infeksi
Meskipun tarik benang wajah adalah prosedur non-bedah, namun tetap melibatkan pengenyalan kulit menggunakan benang khusus. Setiap kali ada penetrasi ke dalam kulit, ada potensi untuk reaksi tubuh, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat alergi atau sensitivitas kulit yang tinggi. Reaksi tubuh dapat mencakup kemerahan, pembengkakan, dan gatal-gatal pada area yang diperlakukan.
Selain itu, ada risiko tarik benang yaitu infeksi. Meskipun risiko ini kecil dengan penggunaan benang yang steril dan praktik yang baik, tetap ada kemungkinan bagi bakteri untuk masuk ke area yang diolah. Untuk mengurangi risiko ini, sangat penting untuk memilih praktisi yang berpengalaman dan mengikuti panduan perawatan setelah prosedur dengan ketat.
2. Benang Terlihat atau Terasa di Bawah Kulit
Salah satu tujuan utama dari tarik benang wajah adalah menyembunyikan benang dengan baik di bawah kulit agar tidak terlihat. Namun, pada beberapa kasus, benang dapat menjadi terlihat atau bahkan terasa oleh sentuhan di bawah kulit. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan pada pasien dan mempengaruhi hasil estetika keseluruhan.
Faktor-faktor seperti kecenderungan kulit tipis atau penuaan alami dapat meningkatkan kemungkinan terlihatnya benang. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan konsultasi menyeluruh dengan dokter sebelum prosedur untuk mengevaluasi kemungkinan keberhasilan tarik benang wajah pada kondisi kulit individu.
3. Efek Samping Lainnya
Selain risiko tarik benang yang disebutkan di atas, ada beberapa efek samping lain yang dapat muncul setelah prosedur tarik benang wajah. Beberapa di antaranya termasuk hematoma (memar), pembengkakan, dan rasa nyeri di area yang diperlakukan. Efek samping ini biasanya bersifat sementara, namun tetap harus dipertimbangkan risiko tarik benang wajah.
Selain itu, hasil yang diperoleh dari tarik benang wajah tidak bersifat permanen, karena benang akan larut secara alami dalam tubuh dalam beberapa bulan atau tahun. Hasil tarik benang wajah dapat berlangsung selama 1-2 tahun, tergantung pada jenis benang yang digunakan dan respons tubuh masing-masing individu.
Salah satu tarik benang wajah yang aman digunakan karena telah teregistrasi Kemenkes RI, yaitu Croquis. Benang Croquis telah digunakan oleh banyak dokter di Indonesia dan dunia.
Tarik benang wajah dapat menjadi alternatif menarik untuk prosedur bedah plastik yang lebih invasif, tetapi memiliki risiko dan efek samping yang perlu diperhatikan dengan cermat. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang berpengalaman dan berkualifikasi tinggi untuk menilai apakah tarik benang wajah adalah pilihan yang tepat bagi setiap individu.
Sebelum menjalani prosedur, calon pasien harus memahami sepenuhnya resiko yang terlibat dan memiliki harapan yang realistis tentang hasil yang dapat dicapai. Selain itu, perawatan setelah prosedur harus diikuti dengan ketat untuk meminimalkan resiko dan memastikan hasil yang optimal.